Kopi Humbang Hasundutan dari Onan Ganjang
Kopi Arabika asal Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara semakin mendunia seiring rutinnya ekspor kopi asal kebupaten ini ke beberapa negara di kawasan Amerika, Eropa dan Asia.
Kepala Dinas Pertanian Humbang Hasundutan, Juntar Marbun di Humbang Hasundutan, Minggu, mengatakan, selama dua tahun terakhir kopi menjadi komoditas yang sangat menjanjikan bagi petani seiring meningkatnya permintaan pasar terhadap kopi asal daerah ini.
Kopi yang dihasilkan petani daerah itu dinilai memiliki kualitas ekspor sehingga permintaan dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jerman dan Korea Selatan semakin tinggi.
"Itu informasi yang kami dapat dari beberapa eksportir. Dalam dua tahun terakhir memang prospeknya sangat menjanjikan. Sebelumnya permintaan hanya sebatas dari dalam negeri saja terutama ke Medan, tapi sekarang sudah mendunia," kata Juntar Marbun.
Dengan meningkatnya permintaan itu, kata Juntar Marbun, pihaknya akan terus mengintensifkan pelatihan di kalangan petani kopi agar mampu meningkatkan kualitas produk kopi mereka antara lain pelatihan tata cara bertanam yang benar.
"Itu juga kita lakukan agar masyarakat semakin tertarik bertanam kopi karena memang prospeknya cukup menjanjikan dalam upaya peningkatan perekonomian petani," katanya.
Sementara Ketua Komunitas Horas Halak Hita Said Idrus mengatakan kopi merupakan salah satu komoditas unggulan di Sumatera Utara yang diminati banyak orang. Penghasil utama kopi di provinsi ini antara lain Dairi, Tapanuli Utara, Simalungun, Karo, dan Humbang Hasundutan.
Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki suhu udara berkisar antara 17-29 derajat Celcius dan berada di ketinggian 1.000-1.400 MDPL dan didukung oleh jenis tanah yang sangat cocok bagi tanaman kopi.
Kopi produk Humbang Hasundutan tersebar di Kecamatan Lintongnihuta, Dolok Sanggul, Paranginan, Pollung, dan Onan Ganjang.
Beberapa produk kopi Arabica yang terdapat di Sumatera Utara khas Humbang Hasundutan adalah kopi Lintong, dan Kopi Dolok Sanggul. (sumber)
Kepala Dinas Pertanian Humbang Hasundutan, Juntar Marbun di Humbang Hasundutan, Minggu, mengatakan, selama dua tahun terakhir kopi menjadi komoditas yang sangat menjanjikan bagi petani seiring meningkatnya permintaan pasar terhadap kopi asal daerah ini.
Kopi yang dihasilkan petani daerah itu dinilai memiliki kualitas ekspor sehingga permintaan dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jerman dan Korea Selatan semakin tinggi.
"Itu informasi yang kami dapat dari beberapa eksportir. Dalam dua tahun terakhir memang prospeknya sangat menjanjikan. Sebelumnya permintaan hanya sebatas dari dalam negeri saja terutama ke Medan, tapi sekarang sudah mendunia," kata Juntar Marbun.
Dengan meningkatnya permintaan itu, kata Juntar Marbun, pihaknya akan terus mengintensifkan pelatihan di kalangan petani kopi agar mampu meningkatkan kualitas produk kopi mereka antara lain pelatihan tata cara bertanam yang benar.
"Itu juga kita lakukan agar masyarakat semakin tertarik bertanam kopi karena memang prospeknya cukup menjanjikan dalam upaya peningkatan perekonomian petani," katanya.
Sementara Ketua Komunitas Horas Halak Hita Said Idrus mengatakan kopi merupakan salah satu komoditas unggulan di Sumatera Utara yang diminati banyak orang. Penghasil utama kopi di provinsi ini antara lain Dairi, Tapanuli Utara, Simalungun, Karo, dan Humbang Hasundutan.
Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki suhu udara berkisar antara 17-29 derajat Celcius dan berada di ketinggian 1.000-1.400 MDPL dan didukung oleh jenis tanah yang sangat cocok bagi tanaman kopi.
Kopi produk Humbang Hasundutan tersebar di Kecamatan Lintongnihuta, Dolok Sanggul, Paranginan, Pollung, dan Onan Ganjang.
Beberapa produk kopi Arabica yang terdapat di Sumatera Utara khas Humbang Hasundutan adalah kopi Lintong, dan Kopi Dolok Sanggul. (sumber)
Tidak ada komentar